Nama :
Cici Widya Anggraini
NIM :
H1D111027
Prodi :
Teknik Kimia
Titrasi adalah suatu metode untuk
menentukan konsentrasi zat didalam larutan. Titrasi dilakukan dengan cara
mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
Reaksi dilakukan secara bertahap (tetes demi tetes) hingga tepat mencapai titik
stoikiometri atau titik setara. Berikut macam-macam titrasi :
1. Titrasi Asam
Basa.
Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan
basa dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau aside alkalimetri. Secara
teknis tirasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit dan
bahkan tetes demi tetes larutan basa melalui buret ke dalam larutan asam dengan
volum tertentu. Titrasi asam basa adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar
(pH) suatu larutan asam atau basa bedasarkan reaksi asam-basa. Kadar larutan
asam dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui
kadarnya, dan sebaliknya kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan
menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya.
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
2.
Titrasi kompleksometri.
Titrasi kompleksometri atau
kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang
dianalisis dan titrat akan membentuk suatu kompleks senyawa.
Kompleks senyawa ini disebut kelat dan terjadi akibat titran dan titrat yang
saling mengkompleks. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komonen
yang membentuk ligan dan
tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati. Kelat yang terbentuk
melalui titrasi terdiri dari dua komponen yang membentuk ligan dan tergantung
pada titran serta titrat yang hendak diamati. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan
dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat
(dinatrium EDTA).
3.
Titrasi pengendapan (argentometri)
Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang
melibatkan pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titrant
dan analit. Hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian
keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit,
tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang
mudah diamati. Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang
tidak mudah larut antara titran dengan analit.
4.
Titrasi Reduksi Oksidasi (Redoks)
Titrasi
Reduksi oksidasi (redoks) adalah suatu penetapan kadar reduktor atau oksidator
berdasarkan atas reaksi oksidasi dan reduksi dimana redoktur akan teroksidasi
dan oksidator akan tereduksi. Secara umum oksidasi diartikan sebagai
reaksi pengikatan oksigen dan reduksi sebagai pelepasan oksigen. Berdasarkan
konsep elektron dari suatu zat, istilah redok digunakan untuk reaksi-reaksi
dimana terjadi pelepasan dan pengikatan elektron. Pelepasan elektron disebut
oksidasi sedangkan pengikatan elektron disebut reduksi. Pada reaksi
redoks jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor selalu sama dengan jumlah
elektron yang diikat oleh oksidator. Hal ini analog dengan reaksi asam basa,
dimana proton yang dilepaskan oleh asam dan proton yang diikat oleh basa juga
selalu sama.
5.
Titrasi permanganometri
Permanganometri merupakan metode titrasi dengan
menggunakan kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi
atau redoks. Kalium permanganat telah digunakan sebagai pengoksida secara
meluas lebih dari 100 tahun. Reagensia ini mudah diperoleh, murah dan tidak
memerlukan indikator kecuali bila digunakan larutan yang sangat encer.
Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan dapat memiliki keadaan
oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7. Dalam
suasana asam atau [H+] ≥ 0,1 N, ion permanganat mengalami reduksi
menjadi ion mangan (II). Dalam suasana netral, ion permanganat mengalami
reduksi menjadi mangan dioksida. Dan dalam suasana basa atau [OH-]
≥ 0,1 N, ion permanganat akan mengalami reduksi.
6.
Titrasi Iodo-Iodimetri
Iodimetri merupakan titrasi redoks yang
melibatkan titrasi langsung I2 dengan suatu agen pereduksi. I2
merupakan oksidator yang bersifat moderat, maka jumlah zat yang dapat
ditentukan secara iodimetri sangat terbatas, beberapa contoh zat yang sering
ditentukan secara iodimetri adalah H2S, ion sulfite, Sn2+,
As3+ atau N2H4. Akan tetapi karena sifatnya
yang moderat ini maka titrasi dengan I2 bersifat lebih selektif
dibandingkan dengan titrasi yang menggunakan titrant oksidator kuat.
7.
Titrasi Bromometri dan Bromatometri
Bromatometri merupakan salah satu
metode oksidimetri dengan dasar reaksi dari ion bromat (BrO3).
Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari sistem ini menunjukkan bahwa
kalium bromat adalah oksidator kuat. Hanya saja kecepatan reaksinya tidak cukup
tinggi. Untuk menaikkan kecepatan ini titrasi dilakukan dalam keadaan panas dan
dalam lingkungan asam kuat. Adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam
larutan akan menyebabkan ion bromida bereaksi dengan ion bromat, dan bromin
yang dibebaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat, warna ini
sangat lemah sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir. Bromin
yang dibebaskan ini tidak stabil, karena mempunyai tekanan uap yang tinggi dan
mudah menguap, karena itu penetapan harus dilakukan pada suhu terendah mungkin,
serta labu yang dipakai untuk titrasi harus ditutup. Metode bromometri
dan bromatometri ini terutama digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa
organik aromatis dengan membentuk tribrom substitusi. Metode ini dapat juga
digunakan untuk menetapkan senyawa arsen dan stibium dalam bentuk trivalent
walaupun tercampur dengan stanum valensi empat.
8. Titrasi
Dikromatometri
Dikromatometri adalah titrasi redoks yang menggunakan senyawa dikromat
sebagai oksidator. Senyawa dikromat merupakan oksidator kuat, tetapi lebih
lemah dari permanganat. Kalium dikromat merupakan standar primer. Penggunaan
utama dikromatometri adalah untuk penentuan besi(II) dalam asam klorida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar